Pabila hati mula bicara, jari jemari mula meraba keyboard komputer riba.

01 August 2013

Izinkan Kanda, Dinda.

Dinda,
Izinkan aku melelapkan mata,
Hanya untuk sementara.
Tak relaku lihat kau berduka sendiri setiap masa,
Manakan bisa aku pergi selamanya.
Aku masih belum bersedia.

Dinda,
Pergi ku seketika,
Untuk mencari mimpi kita.
Harapan jadi halal berdua,
Bahagia bisa kita kongsi bersama,
Hingga ke syurga.

Dinda,
Memiliki keluarga bahagia,
Keluarga Sakinah namanya,
Bukankah itu lebih mulia?
Bukankah itu cita cita kita?
Daripada bercinta menyelam ayat ayat dusta remaja.

Dinda,
Selamat malam.
Bawa keluar duka terpendam.
Jangan biar ia jadi hitam.
Kelak hidupmu kelam suram,
Dipenuhi dendam.

Salam,
Kanda bucuk masham.

**
Kanda: Aku tiada apa apa. Aku cuma ada tulang saja.
Dinda: Takpa, biarkan aku jadi isimu. Memenuhi setiap ruang kosong dalam hidupmu.

Kwaja Dinda bersweet perli habis.

1 comment:

Anonymous said...

haha . ayat last terbaik!